FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQ)
Bagaimana SERUNAI NUSANTARA terbentuk?
Awalnya hanya obrolan ringan di situs microblogging Twitter. Gayung bersambut, beberapa rekan yang aktif di Twitter antusias dan berminat merealisasikan bantuan untuk membantu para korban bencana alam di Merapi dan Mentawai.
Sudah berapa lama SERUNAI berdiri?
Tidak ada tanggal resmi pembentukan SERUNAI. Tanggal 1 November 2010 adalah hari pertama kami melakukan rapat informal pada saat makan siang di sebuah rumah makan dekat kantor. Pertemuan awal itu membuahkan tekad untuk selekasnya melakukan gerakan.
Siapa saja anggota SERUNAI?
Sebagian besar anggota aktif SERUNAI masih bekerja di beberapa lembaga bantuan internasional di Indonesia. Selain itu, ada juga yang bekerja di perusahaan swasta. Apa yang kami lakukan ini sama sekali tidak terkait dengan organisasi tempat kami bekerja. Meski demikian, kami berupaya menggerakkan sesama rekan sejawat yang juga bekerja di lembaga-lembaga internasional dan lembaga lainnya untuk ikut berperan membantu meringankan beban korban bencana di tanah air.
Apa saja yang dilakukan SERUNAI untuk membantu pengungsi?
Kami melakukan penggalangan dana dan pendistribusian ke korban bencana yang membutuhkan. Tentu saja kami tidak sendirian, kami berkolaborasi dengan jejaring LSM dan lembaga-lembaga lokal yang lebih paham lingkungan setempat.
Apakah SERUNAI hanya membantu korban Merapi-Mentawai?
Benar, untuk sementara ini. Meski sebagian kami sudah punya pengalaman penanganan bencana, baik di tanah air maupun di mancanegara, tapi harus diakui kemampuan kami masih terbatas. Saat ini, kami masih fokus membantu para korban bencana yang sedang terjadi seperti Merapi dan Mentawai.
Bagaimana SERUNAI mempertanggungjawabkan donasi yang diterima dari para dermawan?
Kami mengedepankan prinsip akuntabilitas dan transparansi. Semua dana dan barang kebutuhan pengungsi yang kami terima akan diunggah (upload) dan bisa dibaca masyarakat luas secara online. Laporan saldo dan barang yang diterima atau didistribusikan akan diunggah ke Blog: serunaiku.blogspot.com. Facebook: Serunai Nusantara. Twitter: @serunai61.
