expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Selasa, 09 November 2010

Pengungsi Merapi di Klaten Lebih 99 Ribu Jiwa

Senin, 08 November 2010, 22:21 WIB

Relawan menyelamatkan seorang lansia menjauh dari bahaya (FOTO: Keystone/Rex Features)

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN--Jumlah pengungsi akibat erupsi Gunung Merapi yang menempati sejumlah posko pengungsian di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mencapai 99.293 jiwa hingga Senin malam. "Data sementara yang kami peroleh menyebutkan bahwa para pengungsi menempati 174 titik di 16 kecamatan di seluruh Klaten," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Sekretaris Daerah Klaten, Sugeng Haryanto, Senin.

Penambahan jumlah pengungsi di Klaten, lanjut Sugeng, terhitung sangat cepat karena hingga Senin pagi pengungsi baru berjumlah sekitar 93 ribu jiwa. Sementara itu, Koordinator Posko Pengungsian Pemkab Klaten Joko Rukminto memperkirakan eksodus besar-besaran para warga terjadi karena ada peningkatan aktivitas.

Merapi yang ditandai dengan terdengarnya suara gemuruh pada beberapa malam belakangan. "Suara gemuruh setiap dini hari membuat warga panik dan memutuskan untuk mengungsi meskipun rumah mereka berada di luar radius aman 20 kilometer," kata Joko.

Perpindahan warga tersebut, lanjut dia, mau tidak mau memaksa Pemkab terus mencari alternatif tempat tinggal sementara bagi para warga. Joko mengakui Pemkab merasa kewalahan karena seluruh lokasi berkapasitas besar telah digunakan dan dihuni ribuan pengungsi. "Sementara ini, Pemkab meminta warga di kawasan Kota Klaten untuk menampung warga lereng untuk sementara waktu," katanya.

Bagaimana pun, lanjutnya, Pemkab harus tetap memberikan rasa aman pada para warga karena aktivitas Merapi masih tidak stabil. "Jaminan keamanan dan keselamatan warga harus diupayakan agar warga tidak kembali ke permukiman mereka sebab Merapi masih mengancam hingga saat ini," kata dia.

Bantul Canangkan Gerakan Rp 1.000 untuk Korban Merapi

Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencanangkan gerakan menyumbang Rp 1.000 yang ditujukan kepada seluruh siswa di daerah ini untuk membantu meringankan korban awan panas letusan Gunung Merapi. "Gerakan ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah kabupaten (pemkab) terhadap korban letusan Gunung Merapi karena hasilnya nanti akan disumbangkan kepada korban letusan Gunung Merapi untuk meringankan beban meraka," kata Bupati Bantul Sri Suryawidati di Bantul, Senin.

Pencanangan gerakan menyumbang Rp 1.000 bagi siswa sekolah di Kabupaten Bantul secara simbolis dicanangkan bupati usai mengikuti upacara bendera di halaman SMA Negeri 2 Bantul. "Dengan adanya gerakan menyumbang seribu rupiah ini diharapkan para siswa di mempunyai kepedulian terhadap penderitaan orang yang yang tengah terkena musibah dan bersedia menyisihkan sebagian uang sakunya untuk menyumbang korban bencana Merapi," katanya.

Bupati mengatakan hasil dari sumbangan yang dikumpulkan di setiap sekolah akan disalurkan kepada korban letusan Gunung Merapi melalui Palang Merah Indonesia (PMI) Bantul yang merupakan posko bantuan hasil koordinasi dengan Pemkab Bantul. "Gerakan ini merupakan gerakan yang diperuntukan untuk pengumpulan bantuan uang bagi korban Gunung Merapi. Kami juga akan mengumpulkan bantuan sedikit demi sedikit dari masyarakat dan pegawai negeri sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul, " katanya.

Ia mengatakan pihaknya tidak akan membatasi sumbangan bantuan tersebut hanya dengan Rp 1.000, namun jika menginginkan memberi lebih dipersilakan sesuai kemampuan dan niat masing-masing. "Gerakan ini sekaligus mengingatkan Bantul yang pernah terkena bencana gempa pada 2006 dan banyak yang ikut menyumbang, sehingga sudah saatnya warga ikut mengulurkan tangan membantu saudara kita yang sedang terkena bencana," katanya.

Bantuan lain dari masyarakat Bantul berwujud makanan, pakaian, dan lainnya, kata dia, diharapkan tidak disalurkan sendiri, melainkan dapat melalui posko yang telah disiapkan pemkab. "Pemkab Bantul telah membuka Posko penerimaan bantuan korban bencana Merapi di Markas PMI Bantul agar bantuan yang disalurkan masyarakat akan tepat sasaran dan bermanfaat bagi para korban bencana Merapi," katanya.
 
Red: Krisman Purwoko, Siwi Tri Puji B
Sumber: ant

Tidak ada komentar:

Posting Komentar